Kamis, 03 Agustus 2017

RASULULLAH MEMBELA UMATNYA DI PADANG MASHSYAR

http://produsentasresleting.com

20FEB
Di padang mahsyar, nabi Ibrahim menyeru kepada Allah, “Tuhanku dan Penguasaku Aku adalah khalil-Mu Ibrahim. Kasihanilah kedudukanku pada hari ini! Aku tidak meminta kejayaan Ishak dan anakku pada hari ini.” Allah menjawab, “Wahai Ibrahim! Apakah ada kekasih mengazab kekasihnya?” Nabi Musa datang, lalu menyeru, “Tuhanku, Aku tidak meminta kepada-Mu melainkan diriku. Aku tidak meminta saudaraku Harun. Selamatkanlah aku dari neraka Jahannam!” Nabi Isa datang di dalam keadaan menangis. Beliau juga menyeru, “Tuhanku, Penguasaku, Penciptaku! Isa ruh Allah. Aku tidak meminta melainkan diriku. Selamatkanlah aku dari neraka Jahannam!”.



Suara jeritan dan tangisan semakin kuat. Rasulullah menyeru, “Tuhanku, Penguasaku Penghuluku! Aku tidak meminta untuk diriku. Sesungguhnya aku meminta untuk umatku dari-Mu!” Ketika itu juga, neraka Jahannam berseru, “Siapakah yang memberi syafaat kepada umatnya? Wahai Tuhanku, Penguasaku dan Penghuluku! Selamatkanlah Muhammad dan umatnya dari siksaanku! Selamatkanlah mereka dari kepanasanku, bara apiku, penyeksaanku dan azabku! Sesungguhnya mereka adalah umat yang lemah. Mereka tidak akan sabar dengan penyiksaan.”
Allah berfirman, “Di mana matahari ?”   Maka,  matahari dibawa mengadap Allah. Ia berhenti di hadapan Allah. Allah berfirman kepadanya, “Kamu telah memerintahkan hamba-Ku untuk sujud kepada kamu ?”  Matahari menjawab, “Tuhanku! Maha Suci diri-Mu! Bagaimana aku harus memerintahkan mereka berbuat demikian sedangkan aku adalah hamba yang halus ?” Allah berfirman, “Aku percaya!” Lalu Allah menambahkan cahaya dan kepanasannya sebanyak 70 kali ganda.
Ketika itu, peluh manusia bertiti dan sehingga mereka berenang di dalamnya. Otak-otak kepala mereka menggeleggak seperti periuk yang sedang panas. Perut mereka menjadi seperti jalan yang sempit. Air mata mengalir seperti air mengalir. Suara ratap umat-umat manusia semakin kuat. Rasulullah lebih sedih lagi. Air matanya telah hilang dan kering dari pipinya. Sekali, Rasulullah sujud di hadapan Arsy dan sekali lagi, beliau rukuk untuk memberi syafaat bagi umatnya. Para Nabi melihat keluh kesah dan tangisannya. Mereka berkata, “Maha Suci Allah! Hamba yang paling dimuliakan Allah ini sangat menanggung berat yang dialami umatnya.”
Setiap umat akan berkumpul dengan sesuatu yang mereka sembah. Ketika itu juga, neraka Jahannam melebarkan tengkuknya lalu menangkap mereka sebagaimana burung mematuk kacang. Apabila seruan dari tengah Arsy kedengaran, maka manusia yang menyembah-Nya datang beriring. Sebagian dari orang yang berdiri di situ berkata, “Kami adalah umat Muhammad.” Allah berfirman kepada mereka, “Mengapa kamu tidak mengikuti orang yang kamu sembah?” Mereka menjawab, “Kami tidak menyembah melainkan Tuhan Kami. Dan, kami tidak menyembah selain-Nya.” Mereka ditanya lagi, “Kami mengenali Tuhan kamu?” Mereka menjawab, “Maha Suci diri-Nya! Tiada yang kami kenali selain-Nya.”
Apabila ahli neraka dimasukkan ke dalamnya untuk diazab, umat Rasulullah mendengar bunyi pukulan dan jeritan penghuni neraka. Lalu malaikat mencela mereka. Mereka berkata, “Marilah kita pergi meminta syafaat kepada Muhammad!”
Pada hari itu, manusia berpecah kepada tiga kumpulan antara lain: kumpulan orang tua yang menjerit-jerit, kumpulan pemuda, dan wanita yang bersendirian mengelilingi mimbar-mimbar. Mimbar para Nabi itu didirikan di atas kawasan lapang ketika kiamat. Mereka semua berminat terhadap mimbar Rasulullah. Ia merupakan mimbar yang paling baik, besar dan cantik. Nabi Adam dan isterinya Hawa berada di bawah mimbar itu. Hawa melihat ke arah mereka lalu berkata, “Wahai Adam! Ramai dari zuriatmu dari umat Muhammad serta elok wajah mereka.” Mereka menyeru, “Di mana Muhammad? Kami adalah umat Muhammad. Semua umat telah mengiringi apa yang mereka sembah. Hanya tinggal kami saja. Matahari di atas kepala kami. Ia telah membakar kami. Neraka pula, cahayanya juga telah membakar kami. Timbangan semakin berat. Oleh karena itu, tolonglah kami agar memohon kepada Allah untuk menghisab kami dengan segera.”
Nabi Adam berkata, “Pergilah kamu dariku! Sesungguhnya aku sibuk dengan dosa-dosaku. Aku mendengar firman Allah, ‘Dan dosa Adam terhadap Tuhannya kerana lalai. Mereka pergi berjumpa nabi Nuh yang telah berumur panjang dan sangat sabar. Mereka menghampirinya. Apabila nabi Nuh melihat mereka, ia berdiri’.”
Mereka berkata, “Wahai tuan kami, Nuh! Tolonglah kami terhadap Tuhan kami agar Dia dapat memisahkan di antara kami dan mengutuskan kami dari ahli surga ke surga dan ahli neraka ke neraka.” Nabi Nuh menjawab, “Sesungguhnya, aku sibuk dengan kesalahanku. Aku pernah mendoakan agar kaumku dimusnahkan. Aku malu dengan Tuhanku. Pergilah kamu berjumpa Ibrahim kekasih Allah. Mintalah kepadanya agar menolong kamu!”
Nabi Ibrahim berkata, “Sesungguhnya aku pernah berbohong di dalam usiaku sebanyak tiga kebohongan di dalam Islam. Aku takut dengan Tuhanku. Pergilah kamu berjumpa Musa. Mintalah pertolongan darinya!”
Nabi Musa berkata, “Aku sibuk dengan kesalahanku. Aku pernah membunuh seorang jiwa tanpa hak. Aku membunuhnya bukan dari kemauanku sendiri. Aku dapati dia melampaui batas terhadap seorang lelaki Islam. Aku ingin memukulnya. Aku terperanjat kerana menyakitinya lalu menumbuk lelaki tersebut. Ia jatuh lalu mati. Aku takut terhadap tuntutan dosaku. Pergilah kamu berjumpa Isa!”
Mereka pergi berjumpa nabi Isa. Dan Isa berkata, “Sesungguhnya Allah telah melaknat orang-orang Kristian. Mereka telah mengambil aku, ibuku sebagai dua Tuhan selain Allah. Hari ini, aku malu untuk bertanya kepada-Nya mengenai ibuku Mariam.” Mariam, Asiah, Khadijah dan Fatimah sedang duduk. Ketika Mariam melihat umat nabi Muhammad ia berkata, “Ini umat nabi Muhammad. Mereka telah sesat dari Nabi mereka.” Suara Mariam itu didengar oleh nabi Muhammad. Nabi Adam berkata kepada nabi Muhammad, “Ini umatmu, wahai Muhammad! Mereka berkeliling mencarimu untuk meminta syafaat kepada Allah.”
Rasulullah menjerit dari atas mimbar lalu bersabda, “Marilah kepadaku, wahai umatku! Wahai siapa yang beriman dan tidak melihatku. Aku tidak pernah lari dari kamu melainkan aku sentiasa memohon kepada Allah untukmu!” Umat nabi Muhammad berkumpul di sisinya. Lalu nabi Muhammad berkata, “Wahai Adam! Kemarilah kepada Tuhanmu!” Nabi Adam menjawab, “Wahai Muhammad! Tuhanku telah memanggilku.”
Nabi Adam pergi menemui Allah. Allah berfirman kepadanya, “Wahai Adam! Bangunlah dan antarkan anak-anakmu ke neraka!” Nabi Adam bertanya, “Berapa banyak yang aku kirimkan?” Allah menjawab, “Setiap seribu lelaki kamu hantarkan seorang ke surga, 999 orang ke neraka.” Allah berfirman lagi, “Wahai Adam! Sekiranya Aku tidak melaknat orang yang berdusta dan Aku haramkan pembohongan, niscaya Aku akan mengasihi anakmu keseluruhannya. Akan, tetapi, Aku telah menjanjikan surga bagi orang yang mentaati-Ku dan neraka bagi orang yang menderhakai-Ku. Aku tidak akan mengingkari janji Wahai Adam! Berhentilah di sisi Mizan (timbangan). Barang siapa yang mempunyai berat pada kebaikannya lebih bersar dari dosanya walaupun seberat biji sawi, bawalah dia untuk memasuki surga tanpa perlu berunding dengan-Ku! Sesungguhnya Aku telah menjadikan bagi mereka, satu kejahatan dengan satu dosa. Manakala satu kebaikan dengan sepuluh pahala agar memberitahu mereka bahwa, sesungguhnya Aku tidak akan memasukkan mereka ke dalam neraka melainkan setiap yang kembali akan  dikembalikan dengan dosa bagi orang yang melampaui batas.” Nabi Adam berkata, “Tuhanku! Penguasaku! Engkau lebih utama bagi menghisab dari pada aku. Hamba itu adalah hamba-Mu dan Engkau Maha Mengetahui sesuatu yang ghaib!”
Allah menyeru, “Wahai Muhammad! Bawalah umatmu untuk dihisab dan lintaskan mereka di atas Sirat yang dilebarkan. Panjangnya sejauh 500 tahun perjalanan.” Malaikat Malik berdiri di pintu neraka. Ia menyeru, “Wahai Muhammad! Siapa yang datang dari umatmu dan bersamanya ada perlepasan dari Allah, maka ia akan terselamat. Sekiranya sebaliknya maka, dia akan terjatuh di dalam neraka. Wahai Muhammad! Katakan kepada orang yang diringankan agar berlari! Katakan kepada orang yang diberatkan agar berjalan!”
Rasulullah berkata kepada malaikat Malik, “Wahai Malik! Dengan kebenaran Allah atasmu, palingkanlah wajahmu dari umatku sehingga mereka dapat melepasi! Jika tidak, hati mereka akan gementar apabila melihatmu.” Malaikat Malik memalingkan mukanya dari umat nabi Muhammad. Mereka telah di pecahkan kepada sepuluh kumpulan. Rasulullah mendahului mereka lalu berkata kepada umatnya, “Ikutlah aku wahai umatku di atas Sirat ini!”
Kelompok pertama berhasil melintasi seperti kilat. Kelompok kedua melintasi seperti angin yang kencang. Kelompok ketiga melintasi seperti kecepatan kuda. Kelompok yang keempat seperti kecepatan burung terbang. Kelompok kelima berlari. Kelompok keenam berjalan. Kelompok ketujuh berdiri dan duduk kerana mereka dahaga dan penat, dosa-dosa terpikul di atas belakang mereka.
Rasulullah berhenti di atas Sirat setiap kali beliau melihat seorang dari umatnya bergayut di atas Sirat. Beliau akan menarik tangannya dan membangunkan ia kembali. Kelompok kedelapan menarik muka-muka mereka dengan rantai kerana terlalu banyak kesalahan dan dosa mereka. Bagi yang buruk, mereka akan menyeru, “Wahai Muhammad!” Rasulullah berkata, “Tuhan! Selamatkan mereka! Tuhan! Selamatkan mereka!” Kelompok kesembilan dan kesepuluh tertinggal di atas Sirat. Mereka tidak diizinkan untuk menyeberang.
Dikatakan bahwa, di pintu surga itu mempunyai banyak dahan. Bilangan dahannya tidak terkira melainkan Allah yang mengetahui. Di atasnya ada kanak-kanak yang telah mati semasa di dunia ketika umur mereka dua bulan dan sebelum mereka baligh. Apabila mereka melihat ibu dan ayah mereka, mereka menyambutnya dan mengiringi mereka memasuki surga. Mereka memberikan gelas-gelas dan cerek serta tuala dari sutera. Mereka memberi ibu dan ayah mereka minum karena kehausan. Akhirnya mereka memasuki surga bersama-sama.
Hanya tinggal, anak-anak yang belum melihat ibu dan ayah mereka. Suara tangisan mereka semakin nyaring. Mereka berkata, “Aku mengharamkan surga bagi diriku sehingga aku melihat ayah dan ibuku.” Mereka berkumpul dan berkata, “Kami masih di dalam keadaan yatim di sini dan di dunia.” Malaikat berkata kepada mereka, “Ayah dan ibu kalian terlalu berat dosa mereka. Mereka tidak diterima oleh surga akibat dosa mereka.” Anak-anak itu terus menangis malah lebih keras dari sebelumnya lalu berkata, “Kami akan duduk di pintu surga semoga Allah mengampuninya dan menyatukan kami dengan mereka.”
Rasulullah melintasi Sirat bersama orang-orang yang shaleh. Di hadapannya, ada bendera-bendera yang berkibaran. Bendera Kemuliaan berada di atas kepala beliau. Apabila bendera itu menghampiri pintu surga, anak-anak akan meninggikan tangisan mereka. Rasulullah bertanya, “Apa yang dialami kanak-kanak ini?” Malaikat menjawab, “Mereka menangis karena berpisah dengan ayah dan ibu mereka.” Rasulullah berkata, “Aku akan menyelidiki khabar mereka dan aku akan memberi syafaat kepada mereka, Insya Allah.” Nabi Muhammad memasuki surga bersama umatnya yang berada di belakang. Setiap kaum akan kekal di dalam rumah-rumah mereka.
Subhanallah, Maha Suci Allah… Tidak ada syafaat yang kita nanti-nantikan kecuali hanya kepada Rasulullah semata. Ketika hari kiamat pintu taubat telah ditutup. Tidak ada lagi harapan bagi manusia. Semua nabi dan malaikat tidak bisa menolong kita di padang mahsyar kelak kecuali pertolongan Rasulullah. Beliau adalah pemimpin umatnya baik di dunia dan di akhirat. Beliau selalu mengutamakan umatnya dari pada dirinya sendiri, itu semua hanya karena cinta.
Oleh karena itu, kalau Rasulullah sangat mencintai kita sepanjang zaman, bagaimana dengan kita sendiri? Betapa agung kemuliaan akhlak dan cinta beliau. Semoga kita termasuk kelompok pertama yang melalui Sirat bersama Rasulullah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FAEDAH MENGAMALKAN SUNNAH RASULULLAH SHALALLAHU'ALAIHI WASSALAM

Oleh : Ustadz Abu Amr Alfian Mengamalkan sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam merupakan keniscayaan bagi setiap muslim. Al...